TUGAS 3

Sejarah Artificial Intelligence

            Artificial Intelligence atau biasa disebut dengan kecerdasan buatan merupakan inovasi baru di bidang ilmu pengetahuan. Mulai ada sejak munculnya komputer modern, yaitu pada tahun 1940 dan 1950.

            Pada awalnya, kecerdasan buatan hanya ada di universitas-universitas dan laboratorium penelitian, serta hanya sedikit produk yang dihasilkan dan dikembangkan. Menjelang akhir tahun 1970-an dan 1980-an, mulai dikembangkan secara penuh dan hasilnya dipublikasikan di kalangan umum. Permasalahan di dalam kecerdasan buatan akan selalu bertambah dan berkembang seiring dengan laju perkembangan zaman menuju arah globalisasi dalam setiap aspek kehidupan manusia, yang membawa persoalan-persoalan yang semakin beragam pula.

            Program kecerdasan buatan lebih sederhana dalam pengoperasiannya, sehingga banyak membantu penggunanya. Program konvensional dijalankan secara prosedural dan kaku, rangkaian tahap solusinya sudah didefinisikan secara tepat oleh pemrogramnya. Sebaliknya, pada program kecerdasan buatan untuk mendapatkan solusi yang memuaskan dilakukan pendekatan trial and error, mirip seperti apa yang dilakukan oleh manusia.

            Artificial Intelligence adalah sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer mengerjakan sesuatu yang dapat dikerjakan manusia yang mempelajari otomatisasi tingkah laku cerdas dan kognisi manusia.

 

Hubungan Artificial Intelligence dan Kognisi Manusia

            Artificial Intelligence atau yang disebut dengan kecerdasan buatan ini adalah ilmu yang berdasarkan proses manusia berpikir. Hal ini dapat dilihat pada cara kerja Artificial Intelligence dan kognisi manusia dimana cara kerja kognisi manusia adalah menerima stimulus, kemudian diproses dan setelah itu akan menghasilkan respon. Dan cara kerjanya adalah menerima input, diproses dan kemudian mengeluarkan output berupa suatu keputusan.

            Semua proses berpikir menolong manusia untuk menyelesaikan sesuatu masalah. Pada saat otak manusia mendapat informasi dari luar, maka suatu proses berpikir memberikan petunjuk tindakan atau respon apa yang dilakukan. Hal ini merupakan suatu reaksi otomatis dan respon yang spesifik dicari untuk menyelesaikan masalah tertentu. Demikian hal nya dengan Artificial Intelligence yang dibuat untuk membantu manusia untuk menyelesaikan masalahnya.

Artificial Intelligence dan Sistem Pakar ( ELIZA, PARRY, dan NET TALK)

            Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) merupakan aplikasi komputer yang paling canggih karena aplikasi ini berusaha mencontoh cara pemikiran manusia. Sistem Pakar (Expert System) adalah usaha untuk menirukan seorang pakar. Biasanya, Sistem Pakar berupa perangkat lunak pengambil keputusan yang mampu mencapai tingkat performa yang sebanding dengan seorang pakar dalam bidang problem yang khusus dan sempit. Pengguna dapat berkonsultasi pada komputer itu untuk suatu nasehat, lalu kemudian komputer dapat mengambil inferensi (menyimpulkan, mendeduksi, danl lain-lain) seperti layaknya seorang pakar.

            Eliza adalah salah satu Sistem Pakar yang paling awal dikembangkan oleh Joseph Weizenbaum di MTT sebagai program komputer terapis. Program ini membuat pengguna berkominikasi dengan komputer sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang terapis.

            Parry adalah sebuah sistem pakar yang termasuk juga paling awal dikembangkan di Standford University oleh seorang psikiater, yaitu Kenneth Colby. Kenneth Colby mensimulasikan seorang paranoid dalam sistem pakar parry ini.

            NetTalk merupakan hasil penelitian Terrence Sejnowski dan Charles Rosenberg pada pertengahan 1980 mengenai jaringan saraf tiruan. NetTalk adalah sebuah program yang berdasarkan pada jaring-jaring neuron dengan membaca tulisan dan mengucapkannya keras-keras. NetTalk membaca keras-keras dengan cara mengkonversi tulisan menjadi fonem-fonem, unit dasar dari suara sebuah bahasa.

Penggunaan Artificial Intelligence sebagai expert

            Penggunaan Artificial Intelligence  sebagai system expert yang dapat digunakan untuk mendukung system pengambilan keputusan (diagnosa) adalah bagaimana manusia menggunakan Artificial Intelligence sebagai pembelajaran dalam studi dan etika praktik dalam memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan, dan mengatur proses dan sumber teknologi yang tepat untuk mendiagnosa suatu kasus kemudian kita menumukan problem solving yang tepat. Sedangkan  seseorang dapat memaahami peran Artificial Intelligence dalam psikologi adalah bagaimana komputer mengerjakan sesuatu yang dapat dikerjakan manusia yang mempelajari otomatisasi tingkah laku cerdas misalnya dalam psikologi teknologi pendidikan berkaitan dengan segala sistem yang digunakan dalam proses perkembangan kemampuan manusia. Dengan semakin berkembangnya teknologi mempengaruhi proses belajar mengajar di dunia pendidikan.

            Teknologi memberikan kemudahan baik bagi pengajar maupun peserta didik dalam mengakses informasi pembelajaran. Dengan adanya teknologi ini, pemanfaatan Artificial Intelligence dalam psikologi seseorang secara efektif akan dapat menunjang proses belajar mengajar karena pelajaran tentang tingkah laku atau apapun tidak hanya terpaku pada sebuah sistem yang ada melalui buku akan tetapi seseorang  juga dapat mengembangkan kemampuan kognitif melalui adanya Artificial Intelligence.

 

Sumber :

http://www.scribd.com/doc/51914629/artificial-intelligence-dan-sistem-pakar. Diakses tanggal 28 Oct 2012.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kognisi

Kusumadewi, S. (2003). Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta : Graha Ilmu.

Maryanto, dkk. (2007). Teknologi Informasi dan Komunikasi. Solo : Tiara Prima Media.

Solso R.L, Machlin O.H & Machlin M.K. (2007). Psikologi Kognitif, Terjemahan : Rahardanto M. & Batuadji K. Jakarta : Erlangga.

Posted in Uncategorized | Leave a comment

TUGAS 2

Nama    : Kurniawan Ramadhansyah

Kelas     : 4pa09

NPM      : 13510944

          Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Arsitektur mencakup, merancang, dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur langkap, hingga desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

          Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll).

         Menurut Piaget, struktur disebut juga scheme (skemata/Schemas). Struktur & organisasi terdapat di lingkungan, tapi pikiran manusia lebih dari meniru struktur realita eksternal secara pasif. Interaksi pikiran manusia dengan dunia luar, mencocokkan dunia ke dalam “mental framework”-nya sendiri. Jadi dapat disimpulkan bahwa struktur kognisi manusia adalah suatu unsur yang saling berhubungan antara satu sama yang lain yang saling berakomodir atau saling melengkapi antara fungsi-fungsi, skema. Seperti bagian otak yang mengakomodir unsur bagian -bagian tubuh manusia yg menjadikan suatu sistem yang kompleks.

          Sedangkan untuk struktur kognisi arsitektur computer adalah suatu unsur yang saling melengkapi, tetapi tidak sekompleks struktur kognisi dari manusia, karena struktur kognisi arsitektur terdiri hanya dari perangkat keras yang didesain seperti CPU, RAM, Memori, Procesor. Dapat disimpulkan perbedaan antara struktur kognisi manusia dan arsitektur komputer adalah struktur kognitif manusia itu proses berpikir yang terjadi pada diri manusia, sehingga memiliki kontrol terhadap proses berpikirnya sendiri.

          Struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan. Struktur adalah sifat fundamental bagi setiap sistem. Identifikasi suatu struktur adalah suatu tugas subjektif, karena tergantung pada asumsi kriteria bagi pengenalan bagian-bagiannya dan hubungan mereka. Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya).

         Jadi bisa di simpulkan bahwa manusia dan komputer saling berhubungan karena saling berkaitan. Komputer memberikan banyak informasi yang sedang banyak di beritakan dan memberi banyak pengetahuan tentang apa saja yang kita ingin tau, sedangkan manusia yang berfikir untuk membuat perangkat komputer. Adapun kelebihan dan kelemahan arsitektur komputer dibandingkan struktur kognisi manusia

Kelebihan        :

  1. Memiliki processor yang berjumlah lebih dari satu
  2. Bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi user)
  3. Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan
  4. Menggunakan teknologi time sharring

Kekurangan     :

  1. Karena ukurannya yang besar, maka diperlukan ruangan yang besar untuk menyimpannya
  2. Harganya sangat mahal
  3. Interface dengan pengguna masih menggunakan teks
  4. Kerjanya sangat lama

 

Sumber :

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/analisa-perbedaan-struktur-kognisi-manusia-dan-arsitektur-komputer-2/

http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_komputer/

Posted in Uncategorized | Leave a comment

TUGAS 1

Nama : Kurniawan Ramadhansyah

Npm : 13510944

Kelas : 4pa09

Kata informasi berasal dari kata Perancis kuno, yaitu informacion (tahun 1387) yang diambil dari bahasa Latin, yaitu informationem. Informasi merupakan fungsi penting untuk membantu mengurangi rasa cemas seseorang. Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Berdasarkan definisi tersebut tentang informasi, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti dan suatu nilai yang bermanfaat bagi penerima.

Sistem mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Suatu system yang menyediakan informasi-indormasi yang berkaitan dengan ilmu psikologi yang dapat dijadikan untuk meningkatkan pengguna dalam pengambilan suatu keputusan terhadap penelitian, perencana dan pengelolaan.

Psikologi adalah ilmu yang luas, dilengkapi oleh biologi dan ilmu saraf pada perbatasanya dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi dan antropologi pada perbatasannya dengan ilmu social. Contohnya dalam menggunakan berbagai alat test psikologi.

Sumber :

Sistem Informasi Psikolog

http://www.pemustaka.com/pengertian-dan-istilah-informasi.html

Posted in Uncategorized | Leave a comment

softskill

Nama               : Kurniawan Ramadhansyah

Npm                : 13510944

Kelas               : 4pa09

 

          Kata informasi berasal dari  kata Perancis kuno, yaitu informacion (tahun 1387) yang diambil dari bahasa Latin, yaitu informationem. Informasi merupakan fungsi penting untuk membantu mengurangi rasa cemas seseorang. Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Berdasarkan definisi tersebut tentang informasi, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti dan suatu nilai yang bermanfaat bagi penerima.

          Sistem mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Suatu system yang menyediakan informasi-indormasi yang berkaitan dengan ilmu psikologi yang dapat dijadikan untuk meningkatkan pengguna dalam pengambilan suatu keputusan terhadap penelitian, perencana dan pengelolaan.

          Psikologi adalah ilmu yang luas, dilengkapi oleh biologi dan ilmu saraf pada perbatasanya dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi dan antropologi pada perbatasannya dengan ilmu social. Contohnya dalam menggunakan berbagai alat test psikologi.

 

Sumber :

http://florensiaangela.wordpress.com/2012/09/30/sistem-informasi-psikolog/

http://www.pemustaka.com/pengertian-dan-istilah-informasi.html

Posted in Uncategorized | Leave a comment

softskil

Nama    : Kurniawan Ramadhansyah

Kelas     : 4pa09

NPM      : 13510944

          Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Arsitektur mencakup, merancang, dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur langkap, hingga desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

          Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll).

         Menurut Piaget, struktur disebut juga scheme (skemata/Schemas). Struktur & organisasi terdapat di lingkungan, tapi pikiran manusia lebih dari meniru struktur realita eksternal secara pasif. Interaksi pikiran manusia dengan dunia luar, mencocokkan dunia ke dalam “mental framework”-nya sendiri. Jadi dapat disimpulkan bahwa struktur kognisi manusia adalah suatu unsur yang saling berhubungan antara satu sama yang lain yang saling berakomodir atau saling melengkapi antara fungsi-fungsi, skema. Seperti bagian otak yang mengakomodir unsur bagian -bagian tubuh manusia yg menjadikan suatu sistem yang kompleks.

          Sedangkan untuk struktur kognisi arsitektur computer adalah suatu unsur yang saling melengkapi, tetapi tidak sekompleks struktur kognisi dari manusia, karena struktur kognisi arsitektur terdiri hanya dari perangkat keras yang didesain seperti CPU, RAM, Memori, Procesor. Dapat disimpulkan perbedaan antara struktur kognisi manusia dan arsitektur komputer adalah struktur kognitif manusia itu proses berpikir yang terjadi pada diri manusia, sehingga memiliki kontrol terhadap proses berpikirnya sendiri.

          Struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan. Struktur adalah sifat fundamental bagi setiap sistem. Identifikasi suatu struktur adalah suatu tugas subjektif, karena tergantung pada asumsi kriteria bagi pengenalan bagian-bagiannya dan hubungan mereka. Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya).

         Jadi bisa di simpulkan bahwa manusia dan komputer saling berhubungan karena saling berkaitan. Komputer memberikan banyak informasi yang sedang banyak di beritakan dan memberi banyak pengetahuan tentang apa saja yang kita ingin tau, sedangkan manusia yang berfikir untuk membuat perangkat komputer. Adapun kelebihan dan kelemahan arsitektur komputer dibandingkan struktur kognisi manusia

Kelebihan        :

  1. Memiliki processor yang berjumlah lebih dari satu
  2. Bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi user)
  3. Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan
  4. Menggunakan teknologi time sharring

Kekurangan     :

  1. Karena ukurannya yang besar, maka diperlukan ruangan yang besar untuk menyimpannya
  2. Harganya sangat mahal
  3. Interface dengan pengguna masih menggunakan teks
  4. Kerjanya sangat lama

 

Sumber :

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/analisa-perbedaan-struktur-kognisi-manusia-dan-arsitektur-komputer-2/

http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_komputer/

Posted in Uncategorized | Leave a comment

TUGAS

Nama              : Kurniawan Raadhansyah

Npm                : 13510593

Kelas               : 4pa09

 

Sistem Informasi Psikologi

Pengertian informasi

–          Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat.

Bagaimana pengertian informasi sehingga dapat berinteraksi dengan sistem

–          Sistem mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.

Pengertian sistem informasi psikologi

–          Suatu system yang menyediakan informasi-indormasi yang berkaitan dengan ilmu psikologi yang dapat dijadikan untuk meningkatkan pengguna dalam pengambilan suatu keputusan terhadap penelitian, perencana dan pengelolaan.

Bagaimana penggunaan system informasi dalam psikologi?

–          Psikologi adalah ilmu yang luas, dilengkapi oleh biologi dan ilmu saraf pada perbatasannya dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi dan antropologi pada perbatasannya dengan ilmu sosial. Contohnya dalam menggunakan alat test

Pengertian arsitektur komputer

–          Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Arsitektur mencakup, merancang, dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll).

Stuktur kognisi manusia

–          Menurut Piaget, struktur disebut juga scheme (skemata/Schemas). Struktur & organisasi terdapat di lingkungan, tapi pikiran manusia lebih dari meniru struktur realita eksternal secara pasif. Interaksi pikiran manusia dengan dunia luar, mencocokkan dunia ke dalam “mental framework”-nya sendiri. Jadi dapat disimpulkan bahwa struktur kognisi manusia adalah suatu unsur yang saling berhubungan antara satu sama yang lain yang saling berakomodir atau saling melengkapi antara fungsi-fungsi, skema. Seperti bagian otak yang mengakomodir unsur bagian -bagian tubuh manusia yg menjadikan suatu sistem yang kompleks. Sedangkan untuk struktur kognisi arsitektur computer adalah suatu unsur yang saling melengkapi, tetapi tidak sekompleks struktur kognisi dari manusia, karena struktur kognisi arsitektur terdiri hanya dari perangkat keras yang didesain seperti CPU, RAM, Memori, Procesor.
Dapat disimpulkan perbedaan antara struktur kognisi manusia dan arsitektur komputer adalah struktur kognitif manusia itu proses berpikir yang terjadi pada diri manusia, sehingga memiliki kontrol terhadap proses berpikirnya sendiri.

Kaitan antara struktur manusia dan arsitektur komputer

–          Struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan. Struktur adalah sifat fundamental bagi setiap sistem. Identifikasi suatu struktur adalah suatu tugas subjektif, karena tergantung pada asumsi kriteria bagi pengenalan bagian-bagiannya dan hubungan mereka.

–          Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya).

Jadi bisa di simpulkan bahwa manusia dan komputer saling berhubungan karena saling berkaitan. Komputer memberikan banyak informasi yang sedang banyak di beritakan dan memberi banyak pengetahuan tentang apa saja yang kita ingin tau, sedangkan manusia yang berfikir untuk membuat perangkat komputer.

Kelebihan dan kelemahan arsitektur komputer dibandingkan struktur kognisi manusia

Kelebihan        :

  1. Memiliki processor yang berjumlah lebih dari satu
  2. Bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi user)
  3. Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan
  4. Menggunakan teknologi time sharring

Kekurangan     :

  1. Karena ukurannya yang besar, maka diperlukan ruangan yang besar untuk menyimpannya
  2. Harganya sangat mahal
  3. Interface dengan pengguna masih menggunakan teks
  4. Kerjanya sangat lama

 

Daftar Pustaka                        :

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/analisa-perbedaan-struktur-kognisi-manusia-dan-arsitektur-komputer-2/

http://florensiaangela.wordpress.com/2012/09/30/sistem-informasi-psikolog/

http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_komputer

 

 

Posted in Uncategorized | Leave a comment

TUGAS SOFTSKILL PSIKOTERAPI 1

Tugas softskill psikoterapi
1. Pengertian psikoterapi adalah
Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara klien dan terapis yang menggunakan prinsip-psinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien supaya membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.
2. Sebutkan dan jelaskan tujuan dari psikoterapi
Menurut Corey (1991)
a) Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisis adalah Membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Rekonstruksi kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun sintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama.
b) Tujuan psikoterapi dengan pendekatan tingkah laku adalah secara umum untuk menghilangkan perilaku dan mencari apa yang dapat dilakuakan dan mencari apa yang dapat dilakuakn terhadap perilaku yang menjadi masalah. Klien berperan aktif dalam menyusun terapi dan menilai bagaimana tujuan-tujuan ini bias tercapai.
c) Tujuan psikoterapi denagn pendekatan Kognitif-Behavioristik dan Rasional-Emotif adalah menghilangkan cara memandang dalam kehidupan pasien yang menyalahkan diri sendiri dan membantunya memperoleh pandangan dalam hidup secara lebih rasional dab toleran. Untuk membantu pasien mempergunakan metode yang lebih ilmiah atau objektif untuk memecahkan masalah emosi dan perilaku dalam kehidupan selanjutnya.
d) Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Gestalt adalah membantu klien memperoleh pemahaman mengenai saat-saat dari pengalamnnya. Untuk merangsangnya menerima tanggung jawab daridorongan yang ad di dunia dalamnya yang bertentangan dengan ketergantungannya terhadap dorongan-dorongan dari dunia luar.
e) Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Realitas adalah untuk membantu seseorang agar lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Merangsang untuk menilai apa yang sedang dilakukan dan memeriksa sebarapa jauh tindakannya berhasil.
3. Sebutkan dan jelaskan unsur psikoterapi
Dalam psikoterapi, unsur-unsur aktif dalam pekerjaan reparasi emosional ini meliputi hubungan baik dan rasa percaya antara klien dan terapis yang bergerak bersama dengan baik serta terbukanya aliran emosi yang lebih bebas antara klien dengan terapis.
Masserman (dalam Residen Bagian Psikiatri, 2007) telah melaporkan tujuh parameter pengaruh dasar yang mencakup unsur-unsur lazim pada semua jenis psikoterapi. Dalam hal ini termasuk peran sosial (“martabat”) psikoterapis, hubungan (persekutuan terapiutik), hak, retrospeksi, re-edukasi, rehabilitasi, resosialisasi, dan rekapitulasi.
Unsur-unsur psikoterapiutik dapat dipilih untuk masing-masing pasien dan dimodifikasi dengan berlanjutnya terapi. Ciri-ciri ini dapat diubah dengan berubahnya tujuan terapiutik, keadaan mental, dan kebutuhan pasien.

4. Sebutkan dan jelaskan perbedaan antara psikoterapi dengan konseling
Dalam buku Psikologi Konseling, tahun 2003 dikatakan perbedaan seperti berikut:
– Konseling umumnya berkenaan dengan orang-orang yang tergolong normal, sedangkan psikoterapi orang yang mengalami gangguan psikis.
– Konseling bersifat edukatif, suportif, berorientasi kesadaran, dan jangka pendek. Sedangkan psikoterapi bersifat rekonstruktif, konfrontif, berorientasi ketidaksadaran jangka panjang.
– Konseling lebih terstruktur dan terarah kepada tujuan-tujuan yang lebih terbatas dan konkret. Sedangkan, psikoterapi lebih luas dan mengarah pada tujuan yang lebih jauh.

5. Jelaskan mengenai pendekatan psikoterapi terhadap mental illness
a. Pendekatan Psikoanalisa
Banyak menekankan faktor ketidaksadaran dan berlandaskan pada pengaruh aspek biologis manusia. Tokoh : Sigmund Freud, Jung, Adler, Sullivan, Rank, Fromm, Horney, Erikson.
b. Behavioristik
Menurut Ellis (Subandi dalam Tooyibi, M & Ngemron, M) , pendekatan yang cukup dekat dengan behavioristik adalah pendekatan kognitif, yang menekankan proses berpikir rasional dalam terapi. Pendekatan ini memandang manusia dari sudut perilaku yang tampak, yang bisa diobservasi dan dan dikuantifikasi. Tokohnya : Sigmund Freud, Figur-figur lain: Jung, Adler, Sullivan, Rank, Fromm, Horney, Erikson.
c. Humanistik
Pendekatan ini sangat mementingkan nilai-nilai kemanusiaan pada diri seseorang. Tokoh : May, Maslow, Frankl, Jourard.
d. Client-Centered
Berlandaskan pada pandangan subjektif atas pengalaman manusia, terapi clien-entered menaruh kepercayaan dan meminta tanggung jawab yang lain besar kepada klien dalam menangani berbagai permasalahan. Tokoh : Carl Rogers.
e. Psikologi Transpersonal
Pendekatan terapi yang menekankan aspek spiritual dalam diri manusia.
f. Gestalt
Sebagian besar merupakan terapi eksperimental yang menekankan kesadaran dan integrasi, yang muncul sebagai reaksi melawan terapi analitik, serta mengintegrasikan fungsi jiwa dan badan. Tokoh : Fritz Perls.
g. Transaksional
Model terapi kontemporer yang cndrung kea rah aspek-aspek kognitif dan behavioral, dan dirancang untuk membantu orang-orang dalam mengevaluasi putusan-putusan yang telah dibuatnya menurut kelayakan sekarang. Tokoh : Eric Berne.
Rasional Emotif Terapi
Model terapi yang sangat menekankan peranan pemikiran dan sistem-sistem kepercayaan sebagai akar masalah-masalah pribadi. Tokoh : Albert Ellis.
h. Realitas
Model terapi yang dikembangkan sebagai reaksi melawan terapi konvensional. Terapi realitas adalah terapi jangka pendek yang fokus pada saat sekarang, menekankan kekuatan pribadi, dan pada dasarnya merupakan jalan di mana para klien bias belajar mencapai keberhasilan. Tokoh : William Glasser.
6. Sebutkan dan jelaskan bentuk utama terapi
Berdasarkan tujuan dan pendekatan metodis, Wolberg membagi perawatan psikoterapi menjadi tiga (3) tipe, yaitu :

1. Penyembuhan Supportif (Supportive Therapy)
Merupakan perawatan dalam psikoterapi yang mempunyai tujuan untuk :
a. Memperkuat benteng pertahanan (harga diri atau kepribadian)
b. Memperluas mekanisme pengarahan dan pengendalian emosi atau kepribadian
c. Pengembalian pada penyesuaian diri yang seimbang.

Penyembuhan supportif ini dapat menggunakan beberapa metode dan teknik pendekatan, diantaranya :
a. Bimbingan (Guidance)
b. Mengubah lingkungan (Environmental Manipulation)
c. Pengutaraan dan penyaluran arah minat
d. Tekanan dan pemaksaan
e. Penebalan perasaan (Desensitization)
f. Penyaluran emosional
g. Sugesti
h. Penyembuhan inspirasi berkelompok (Inspirational Group Therapy)

2. Penyembuhan Reedukatif (Reeducative Therapy)
Suatu metode pnyembuhan yang mempunyai bertujuan untuk mengusahakan penyesuaian kembali, perubahan atau modifikasi sasaran/tujuan hidup, dan untuk menghidupkan kembali potensi. Adapun metode yang dapat digunakan antara lain
a. Penyembuhan sikap (attitude therapy)
b. Wawancara (interview psychtherapy)
c. Penyembuhan terarah (directive therapy)
d. Psikodrama, dll

3. Penyembuhan Rekonstruktif (Reconstructive Therapy)
Penyembuhan rekonstruktif mempunyai tujuan untuk menimbulkan pemahaman terhadap konflik yang tidak disadari agar terjadi perubahan struktur karakter dan untuk perluasan pertunbuhan kepribadian dengan mengembangkan potensi. Metode dan teknik pendekatannya antara lain :
a. Psikoanalisis
b. Pendekatan transaksional (transactional therapy)
c. Penyembuhan analitik berkelompok
Prof. DR. H. Muhammad Surya. (2003). Buku Psikologi Konseling. Bandung: Pustaka Bani Quraisy
Singgih, Gunarsa. (2004). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Corey, Gerald. (2009). Teori Konseling dan Psikoterapi. PT Refika Aditama.

Posted in Uncategorized | Leave a comment

TUGAS PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA

Nama : Kurniawan Ramadhansyah

Npm : 13510944

Kelas : 3PA09

1. Pengertian Psikologi Lintas Budaya :

Psikologi Lintas Budaya adalah kajian empirik mengenai anggota berbagai kelompok budaya yang telah memiliki perbedaan pengalaman, yang dapat membawa ke arah perbedaan perilaku yang dapat diramalkan dan signifikan. Sebagian besar kajian, kelompok-kelompok yang dikaji biasa berbicara dengan bahasa berbeda dan dibawah pemerintahan unit-unit politik yang berbeda. (Brislin, Lonner & Thorndike, 1973).

Psikologi lintas budaya mencakup kajian suatu pokok persoalan yang bersumber dari dua budaya atau lebih, dengan menggunakan metode penelitian yang ekuivalen, untuk menentukan batas-batas yang dapat menjadi pijakan teori psikologi umum dan jenis modivikasi teori yang diperlukan agar menjadi universal. (Triandis, Malpass & Davidson, 1972).

2. Tujuan Psikologi Lintas Budaya :

Pengetahuan dan teori psikolos yang ada. Tujuan ini pernah diuraikan oleh J.W. Whiting (1968). Ia mengatakan bahwa kita menggunakan psikologi lintas budaya melaui penggunaan data “beragam orang dari seantero dunia semata-mata untuk menguji hipotesis-hipotesis yang berhubungan dengan prilaku manusia. Tujuan dari lintas-budaya psikolog adalah untuk melihat manusia dan perilakunya dengan kebudayaan yang ada sangat beragam dengan kebudayaan yang ada disekitar kita . untuk melihat kedua perilaku universal dan perilaku yang unik untuk mengidentifikasi cara di mana budaya dampak perilaku kita, kehidupan keluarga, pendidikan, pengalaman sosial dan daerah lainnya.

3. Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan Ilmu lain :

Psikologi budaya mencoba mempelajari bagaimana faktor budaya dan etnis mempengaruhi perilaku manusia. Psikologi Sosial mempelajari tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan masyarakat sekitarnya. Ruang Lingkup Antropologi psikologi sama dengan pengakajian secara psikologi lintas budaya (cross cultural) mengenai kepribadian dan sistem sosial budaya. Meliputi masalah-masalah sebagai berikut : A. Hubungan struktur sosial dan nilai-nilai budaya dengan pola pengasuhan anak pada umumnya. B. Hubungan antara struktur kepribadian rata dengan sistem peran (role system) dan aspek proyeksi dari dari kebudayaan.

4. Etnosentrisme dalam Psikologi Lintas Budaya :

Menurut Matsumoto (1996) etnosentrisme adalah kecenderungan untuk melihat dunia hanya melalui sudut pandang budaya sendiri. Etnosentrisme memiliki dua tipe yang satu sama lain saling berlawanan. Tipe pertama adalah etnosentrisme fleksibel. Seseorang yang memiliki etnosentrisme ini dapat belajar cara-cara meletakkan etnosentrisme dan persepsi mereka secara tepat dan bereaksi terhadap suatu realitas didasarkan pada cara pandang budaya mereka serta menafsirkan perilaku orang lain berdasarkan latar belakang budayanya. Tipe kedua adalah etnosentrisme infleksibel. Etnosentrisme ini dicirikan dengan ketidakmampuan untuk keluar dari perspektif yang dimiliki atau hanya bisa memahami sesuatu berdasarkan perspektif yang dimiliki dan tidak mampu memahami perilaku orang lain berdasarkan latar belakang budayanya.

5. Persamaan dan Perbedaan Antar Budaya dalam hal Transmisi Budaya melalui Enkulturasi dan Sosialisasi :

Enkulturasi atau pembudayaan adalah proses mempelajari dan menysuaikan alam pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses ini berlangsung sejak kecil, mulai dari lingkungan kecil (keluarga) ke lingkungan yang lebih besar (masyarakat). Misalnya anak kecil menyesuaikan diri dengan waktu makan dan waktu minum secara teratur, mengenal ibu, ayah, dan anggota-anggota keluarganya, adat, dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam keluarganya, dan seterusnya sampai ke hal-hal di luar lingkup keluarga seperti norma, adat istiadat, serta hasil-hasil budaya masyarakat.

Sosialisasi adalah Proses ini bersangkutan dengan proses belajar kebudayaan dalam hubungan dengan sistem sosial. Dalam proses itu seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu di sekililingnya yag menduduki beraneka macam peranan sosial yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari.

Enkulturasi dan sosialisasi

Persamaannya : sosialisasi menunjukkan proses pengintegrasi individu ke dalam sebuah kelompok sosial, sedangkan enkulturasi adalah proses yang menyebabkan individu memperoleh kompetensi dalam kebudayaan kelompok.

Perbedaaannya : sosialisasi bersifat solidaritas individu untuk ke dalam sebuah kelompok sosial sedangkan enkulturasi bersifat mempengaruhi individu tersebut.

6. Persamaan dan Perbedaan Antar Budaya melalui Perkembangan Moral :

Perkembangan moral didasarkan terutama pada penalaran moral dan berkembang secara bertahap. Cara-cara anak memahami dunia mereka semakin lama menjadi semakin kompleks. Perubahan kognitif ini juga berdampak pada berubahnya pemahaman mereka dalam penilaian moral, penafsiran anak kecil tentang hadiah dan hukuman menuju prinsip-prinsip kebenaran. Dan setiap budaya memiliki nilai moral. nilai budaya dan moral saat ini sudah tidak seimbang dimana bukan salah dari budaya dan nilai moral itu sendiri , melainkan pelakunya.

7. Persamaan dan Perbedaan Antar Budaya melalui Perkembangan Remaja :

Mendominasi pada pemikiran tentang kepribadian di budaya barat contohnya amerika serikat misalnya aktualisasi diri, kesadaran diri, konsep diri, keyakinan diri, penguatan diri, kritik diri, mementingkan diri sendiri, meragukan diri sendiri (Lonner, 1988). Sedangkan perbedaannya yaitu dalam budaya bukan barata seperti Negara timur china, jepang dan india. Kebudayaan pada masa remaja sangat mudah dipengaruhi, kesamaan dan perbedaan masa remaja. Mendominasi pada pemikiran tentang kepribadian di budaya barat contohnya amerika serikat misalnya aktualisasi diri, kesadaran diri, konsep diri, keyakinan diri, penguatan diri, kritik diri, mementingkan diri sendiri, meragukan diri sendiri.

8. Persamaan dan Perbedaan Antar Budaya dalam hal Konformitas, Conflience, Obdience :

Konformitas ialah perubahan perilaku seseorang yang terjadi karena pengaruh orang lain. Konformitas pada kebudayaan dapat mempengaruhi perilaku orang lain, mereka meyakini bahwa apa yang mereka katakan atau lakukan adalah benar, maksudnya kebudayaan yang mereka anut atau mereka pegang dianggap lebih benar dan lebih baik dibandingkan budaya yang lain, adapun anggapan lain yang berbeda bagi mereka konformitas dalam kebudayaan tidak mempengaruhi perilaku orang lain, mereka tidak perlu meyakini apa yang mereka katakana atau lakukan, maksudnya mereka menganggap kebudayaan itu memiliki cara yang berbeda-beda.
Misalnya masuknya budaya barat yaitu seperti cara berpakaian atau cara berbicara yang pada akhirnya diikuti juga oleh sebagian masyarakat.

9. Persamaan dan Perbedaan Antar Budaya dalam hal nilai-nilai :

Kebudayaan pada nilai-nilai sosial ialah nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan perilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi.

10. Persamaan dan Perbedaan Antar Budaya dalam hal Perilaku Gednder :

Kebudayaan dalam hal perilaku gender memiliki peran yang berbeda seperti misalnya pada laki-laki sangat sulit untuk menerima kebudayaan asing atau kebudayaan baru, laki-laki sangat tidak mudah untuk dipengaruhi karena laki-laki lebih independent dalam menghadapi tekanan sosial, berbeda dengan wanita, pada wanita kebudayaan-kebudayaan baru sangat mudah dipengaruhi karena wanita lebih memilih melakukan konformitas, wanita lebih mudah menerima tekanan-tekanan social.

11.   Persamaan dan Perbedaan Antar Budaya dalam hal Sosial Masyarakat :

Masyarakat didefinisikan oleh Ralph Linton sebagai “setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas”. Sejalan dengan definsi dari Ralph Linton, Selo Sumardjan mendefinisikan masyarakat sebagai “orangorang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan” (Soerjono Soekanto, 1986). Mengacu kepada dua definisi tentang masyarakat seperti dikemukakan di atas, dapat di identifikasi empat unsur yang mesti terdapat di dalam masyarakat, yaitu: 1) Manusia (individu-individu) yang hidup bersama, 2) Mereka melakukan interaksi sosial dalam waktu yang cukup lama. 3) Mereka mempunyai kesadaran sebagai satu kesatuan. 4) Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.

12. Persamaan dan Perbedaan Antar Budaya dalam hal Sosial Kognitif :

Kebudayaan dalam Kognisi sosial bagaimana orang berfikir mengenai dirinya sendiri dan dunia sosial atau bagaimana orang memilih, menginterpretasikan, mengingat, dan menggunakan informasi sosial untuk membuat penilaian dan mengambil keputusan.

13. Persamaan dan Perbedaan Antar Budaya dalam hal Sosial Individual dan Kolektifitas:

Kesamaan social individualism dan kolektifitas :
Sama-sama mentransmisikan budaya.

Perbedaan social individualism dan kolektifitas :
Individualisme mementingkan kehendak pribadi. Kolektifisme adalah suatu lingkungan sosial tidak fleksibel yang membedakan antara in-group dan out-group. Orang memperhatikan kepada in-group mereka,(rekan, golongan, organisasi) dan menjaga mereka. 

 

Daftar Pustaka:

 http://psikologi-online.com/mengurangi-prasangka-etnik

 http://psikologi-online.com/etnosentrisme    

 http://www.peutuah.com/etnosentrisme/

http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_lintas_budaya.                                                                  

 

 

Posted in Uncategorized | Leave a comment

MENGUBAH SIKAP TERHADAP PEKERJAAN

Mengubah Sikap Terhadap Pekerjaan
Sikap (attitude) merupakan salah satu bahasan yang menarik dalam kajian psikologi, karena sikap sering di gunakan untuk meramalkan tingkah laku, baik tingkah laku perorangan; kelompok; bahkan tingkah laku suatu bangsa. Salah satu hal yang menarik dari perilaku manusia yang membuatnya menjadi kompleks adalah sifat deferensial. Seseorang dapat berespon tertentu dalam menghadapi stimulus atau objek pada suatu saat, tetapi dapat pula berespon yang lain pada saat yang berbeda.

Sejumlah ahli telah mencoba memberikan definisi sikap, dan sangat beragam definisi yang mereka kemukakan. Tetapi sekurang-kurangnya ada dua definisi yang masih cukup dominan sampai saat ini, yaitu definisi yang di kemukakan oleh Gordon W. ALLPORT (1935) dan definisi dari David Krech beserta Richard S. Crutchfield (1948). ALLPORT melihat sikap sebagai:
“… a mental and nueral state of readinnes, organized through experience, exerting a directive or dynamic influence upon the individual’s respone to all objects and situations with which it is related”,
Dari batasan yang ia kemukakan terlihat bahwa Allport menekankan akan pentingnya pengalaman masa lalu dalam membentuk sikap. Sedangkan definisi dari Krech dan Cruitchfield lebih menekankan pada pengalaman subyektif seseorang pada masa sekarang. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada definisi mereka yang melihat sikap sebagai:
“.. an enduring organization of montivational, emotional, perceptual and cognitive processes with respect to some aspects of individual’s world”.

Mendefinisikan nilai pekerjaan
Pandangan konservatif menyatakan bahwa kerja jasmaniah itu adalah bentuk hukaman yang di timpakan pada manusia sebagai akibat dari dosa-dosanya; sehingga orang yang berakal sehat harus bekerja giat untuk mempertahankan eksistensi diri sendiri dan keluarganya. Sehubungan dengan kondisi pekerjaan, di pikirkan untuk mengadakan perbaikab-perbaikan terhadap kondisi-kondisi kerja yang mendorong orang untuk menyukai pekerjaan.
Pandangan yang menyatakan bahwa kebanyakan orang tidak menyukai pekerjaan, sudah banyak mengalami modfikasi pada zaman modern sekarang. Di akui bahwa banyak orang, misalnya buruh profesional, para ahli, seniman-seniman dan juru-juru yang mempunyai keahlian tinggi – bersungguh-sungguh mencitai pekerjaannya. Sedang insentif dan satu-satunya motivasi kerjanya mungkin berupa “kesejahteraan umum” atau rasa puas-bangga, atau aktivitas keja itu sendiri.

Yang di cari dalam pekerjaan :
• Menafkahi keluarga
• Mencari pengalaman
• Mengasah keahlian dan ketrampilan
• Mencari status untuk mengikat seseorang pada individu lain serta masyarakat
• Mencari kesenangan dan arti tersendiri bagi kehidupan seorang individu

Fungsi psikologis dari pekerjaan
Kerja mulai dipahami sebagai tempat sosial dimana manusia menggunakan bakat-bakat yang dimiliki untuk melayani sesama, tidak lagi semata-mata dalam rangka memenuhi kebutuhan finansial keluarga. Manusia mulai sadar memiliki kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi secara mandiri sehingga dirasakan perlunya komunitas yang didalamnya orang-orang saling bergantung. Setiap orang harus mempergunakan bakat yang dimilkinya untuk melayani orang lain, demikian pula sebaliknya. Sehingga, secara bersama-sama setiap orang membangun masyarakat sebagai suatu sistem yang saling mendukung.
Dengan kosep kerja seperti ini, kita kemudian berpikir tentang dua hal mendasar bagaimana memilih suatu pekerjaan. Pertama, pekerjaan dipilih berdasarkan minat dan bakat yang kita miliki. Meskipun terdengar sederhana, namun faktanya menemukan minat dan bakat adalah suatu proses yang sulit karena kita lahir tanpa membawa rincian tentang ketertarikan dan kemampuan bawaan.

Proses Dalam Memilih Pekerjaan
Seorang individu membutuhkan pekerjaan untuk bertahan hidup atau memenuhi kebutuhanya sehari-hari. Biasanya mereka memilih suatu pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang mereka miliki. Dalam memilih pekerjaan manusia akan mau dan mampu untuk bekerja dengan baik bilamana ia ditempatkan pada posisi dengan jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, serta bila mana ia bisa memenuhi kebutuhannya dengan melakukan pekerjaan itu. lni berarti bahwa perusahaan harus bisa menempatkan orang pada jabatan-jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, dengan tidak lupa mempertimbangkan upaya pemenuhan kebutuhannya. Sebelum di tempatkan pada posisi yang sesuai dengan minat dan kemampuanya, para calon tenaga kerja biasanya terlebih dahulu mengikuti seleksi yang diadakan oleh pihak perusahaan yang bertujuan untuk mencari calon tenga kerja yang memang benar-benar menguasai keahlian didalam bidang yang dicari oleh pihak perusahaan. ada enam tahapan yang harus dijalani oleh seorang calon tenaga kerja, yaitu:
1. Tahap penyerahan surat lamaran
2. Tahap wawancara awal
3. Tahap ujian psikotes (wawancara)
4. Tahap penilaian akhir
5. Tahap pemberitahuan wawancara akhir.
6. Tahap penerimaan

Fase-fase identitas pekerjaan:
Fase remaja sangat penting untuk dilalui oleh anak-anak karena akan memengaruhi masa depan mereka. Terutama dalam hal bagaimana anak-anak mendeskripsikan siapa diri mereka serta bagaimana mereka bersikap terhadap lingkungan mereka di masa depan. Jika anak-anak gagal menjalani fase remaja dengan baik, maka tugas-tugas perkembangan mereka di fase usia selanjutnya akan rentan terganggu.
Apalagi tugas perkembangan yang utama dilakukan dalam fase remaja adalah untuk mencari identitas diri. Identitas diri mencakup bagaimana seorang anak melihat diri mereka, bagaimana mereka menilai kelebihan dan kekurangannya, bagaimana mereka menentukan bayangan sosok ideal yang mereka ingin perankan, serta bagaimana mereka menentukan bayangan masa depan yang mereka inginkan. Ketika anak-anak pada usia ini gagal mengetahui siapa identitas mereka, maka mereka akan mengalami kebingungan yang akan rentan berdampak pada tugas-tugas perkembangan mereka selanjutnya.
Proses mencari identitas diri juga bukanlah suatu hal yang mudah. “Anak-anak harus mengeksplorasi diri mereka di dalam lingkungan serta menghadapi tantangan lingkungan, sementara di waktu yang bersamaan mereka juga mengalami perubahan-perubahan di aspek fisik, kognitif, dan psikologis, yang membuat mereka harus beradaptasi,” lanjut Pustika. Proses yang tidak mudah inilah yang membuat anak-anak kerap terkesan “labil”.

Memilih Pekerjaan Yang Cocok
Memilih pekerjaan yang tepat memang perlu proses, bukan hanya disandarkan akan adanya peluang tapi juga berdasarkan kemampuan dan bakat yang anda miliki.
Salah satu cara untuk memilih pekerjaan yang baik yaitu dengan mencocokan antara pekerjaan dan kepribadian. Berikut beberapa kepribadian yang bisa menjadi dasar untuk memilih pekerjaan yang cocok untuk anda :
o Konvensional yaitu memiliki kepribadian yang menyukai dengan aturan, prosedur tetap, jadwal, instruksi ketimbang harus berfikir dengan ide kreatif. Pekerjaan yang tepat untuk pribadi konvensional ini adalah akuntan, aktuaria, inspektur keamanan, keuangan, perencana keuangan, dan penulis teknis.

o Realistik adalah orang yang menyukai hasil akhir, menyukai persoalan dan masalah yang harus dipecahkan. Mereka senang bekerja di luar ruang, bekerja dengan mesin, alat-alat berat, dan perhiasan. Pekerjaan yang baik untuk tipe realistik adalah ahli elektro, ahli nuklir, dokter gigi, dan ahli kunci.
o Sosialis yaitu orang yang senang dengan kegiatan sosial membantu penderitaan orang banyak. Mereka pandai berkomunikasi, bekerjasama dengan team dan merasa nyaman dalam berinteraksi dengan orang lain. Pekerjaan bagus adalah pelatih pribadi, psikolog sekolah, bimbingan siswa, guru, relawan dan motivator.
o Penyelidik merupakan orang yang senang bekerja sendiri, menyelidiki sesuatu, menggunakan logika, menyelesaikan masalah dan misteri, menyatukan masalah yang tercerai, presisi, dan ilmu pasti. Profesi yang tepat yaitu analis sistem komputer, optometris, profesor ilmu alam, insinyur piranti lunak, dan pelaku statistik.
o Wirausahawan yaitu orang yang pandai melihat peluang dan berani mengubahnya untuk suatu keuntungan. Pribadi wirausaha selalu action apabila melihat peluang dan merekapun memiliki kemampuan memimpin dan mengorganisir sumberdaya. Pekerjaan yang cocok adalah agen sales di advertising, pekerja finansial, analisis manajemen, direktur program, sales manager dan pastinya membuat usaha sukses sendiri.

Daftar Pustaka
– Jurnal Konsep Kepribadian, Iyus Yosep, SKp., MSi, Fakultas Ilmu Keperawatan UNPAD
– Kesehatan mental, konsep,cakupan dan perkembangannya, Siswanto,S.Psi., M.SI.

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Autisme sebagai Suatu Gangguan Perkembangan Pervasif

Apakah autisme itu? Berapa banyak penderitanya?
Kriteria yang paling sering di gunakan adalah yang di definisikan oleh World Health Organization, yang terdapat dalam ICD-10 (International Classification of Disease), edisi ke-10 (WHO, 1987) dan the DSM-IV (Diagnostic Statistical Manual, edisi ke-4, di kembangkan oleh American Psychiatric Associaton) (APA, 1994).
Definisi gangguan autistic dalam DSM-IV sebagai berikut:
a. Terdapat paling sedikit enam pokok dari kelompok 1,2, dan 3 yang meliputi paling sedikit dua pokok dari kelompok 1, paling sedikit satu pokok dari 2 dan paling sedikit dari kelompok 3.
b. Perkembangan abnormal atau terganggu sebelum usia 3 tahun seperti yang di tunjukkan oleh keterlambatan atau fungsi yang abnormal dalam paling sedikit satu dari bidang-bidang berikut ini: (1) interaksi social, bahasa yang di gunakan dalam perkembangan social, (2) bahasa yang di gunakan dalam komunikasi social, atau (3) permainan simbolik atau imajinatif.
c. Sebaiknya tidak di sebut dengan istilah Gangguan Rett, Gangguan Intergratif Kanak-kanak, atau Sindrom Asperger.
Dalam DSM-IV (seperti juga dalam ICD-10) autisme di tempatkan di bawah kategori “gangguan perkembangan pervasive”, antara “retardasi mental” dan “gangguan perkembangan spesifik”. Di bawah kategori ‘retardasi mental’, dapat di katakan bahwa perkembangan menjadi lambat. Seseorang yang mengalami retardasi mental menjalani tahapan perkembangan yang sama seperti anda dan saya, tapi lebih lambat. Usia mentalna selalu lebih rendah dari usia kronologisnya. Di bawah kategori “gangguan perkembangan spesifik” kita di hadapkan pada perkembangan yang lambat atau tidak normal pada suatu bidang kemampuan tertentu. Sebagai contoh, seorang penderita disleksia memiliki satu kesulitan yang luar biasa dalam belajar. Meskipun intelegensinya normal, dia memiliki kesulitan yang tidak biasa dalam belajar membaca. Bila di temukan beberapa bidang “gangguan kualitatif” maka kita merujuk pada “gangguan perkemnbangan pervasive”. Lalu, gangguan perkembangan perfasif, seperti autisme kemudian di golongkan di antara retardasi mental dan gangguan mental. Dalam gangguan perkembangan pervasive dapat terbelakang secara mental pada saat yang sama, tapi ini berarti ada masalh lain yang tidak berhubungan dengan gangguan pervasive. Kata “pervasive” menyatakan bahwa seseorang menderita kerusakan jauh di dalam, meliputi keseluruhan dirinya.Jika autism berada di bawah kategori gangguan perkembangan dan tidak lagi di bawah kategori penyakit mental, maka segera menjadi jelas bahwa ketiadaan motivasi bukanlah salah satu masalah autisme yang mendasar. Dulu ada anggapan bahwa prestasi intelektual yang rendah pada anak-anak penderita autisme, merupakan akibat suatu penolakan secara sadar untuk berinteraksi secara social.
Penyandang autisme memiliki kesulitan”membaca” emosi, niat dan pikiran. Mereka secara luas mengalami “buta pikiran”, buta secara social. Mereka tidak memiliki atau hanya sedikit memiliki “teori pikiran”. Mereka tampaknya tidak memikirkan orang lain, tapi ini bukan merupakan masalah egoism emosional, tapi lebih merupakan masalah kekakuan kognitif. Dalam hal ini mereka berbeda sama sekali dengan pendrita kelainan psikotik tertentu yang melihat pemikran dan niat di balik segala hal (memiliki pikiran yang delusive atau bersifat khayal). Kedengarannya memang berlawanan, interaksi social yang memberikan kebahagiaan dan kesenangan yang paling tinggi bagi bayi-bayi normal justru menjadi gangguan terbesar dan menimbulkan kebutuhan isolasi sebagai suatu bentuk pertahanan diri pada bayi-bayi penyandang autisme.
Dalam penelitian epidemiologis (ilmu tentang wabah) mereka, Lorna Wing dan rekan-rekannyadi Camberwell telah menunjukkan keberadaan sub-sub kelompok social dalam autisme.mereka juga menunjukkan bahwa ciri-ciri social berubah, bahwa anak-anak yang pada awalnya tampak mengasingkan diri dari dunia social dapat “mencair” dan menjadi terbuka. Sebelum kita membahas penelitian ini secara rinci, kita akan mulai dengan sebuah persamaan yang sederhana, yaitu sebuah latihan imajinasi yang membantu kita memahami berbagai tingkatan kesadaran social.
USIA DALAM BULAN INTERAKSI SOSIAL
6 Kurang aktif dan menuntut daripada bayi normal
Sebagian kecil cepat marah
Sedikit sekali kontak mata
Tidak ada respon antisipasi secara sosial
8 Sulit reda ketika marah
Sekitar sepertiga diantaranya sangat menarik diri dan mungkin secara aktif menolak interaksi
Sekitar sepertiga diantaranya menerima perhatian tapi sangat sedikit memulai interaksi
12 Sosiabilitas sering kali menurun ketika anak mulai belajar berjalan, merangkak
24 Biasanya membedakan orang tua dari orang lain, tapi sangat sedikit afeksi yang di ekspresikan
Tidak acuh terhadap orang dewasa kecuali orang tua
36 Tidak bisa menerima anak-anak yang lain
Tidak bisa memahami arti hukuman
Sensitivitas yang berlebihan
48 Tidak dapat memahami aturan dalam permainan dengan teman sebaya
60 Lebih berorientasi kepada orang dewasa daripada teman sebaya
Sering menjadi lebih bisa bergaul, tapi interaksi tetap aneh dan satu sisi

Penelitian Wing juga menggambarkan anak-anak tanpa autisme dan memiliki interaksi social yang pantas,”dapat bergaul” paling tidak dengan perbandingan dalam tingkat perkembangan yang tepat bagi usia mereka. Mereka menyukai kontak social, baik dengan anak-anak maupun orang dewasa. Sebagian kecil anak-anak dengan pola perilaku inimemiliki usia mental di bawah usia 12 bulan. Mereka menggunakan kontak mata, ekspresi wajah dan gesture untuk menunjukkan minat mereka. Mereka sangat berbeda dengan kelompok yang menarik diri, karena mereka member perhatian saat seseorang masuk ke dalam ruangan dan mengantisipasi kontak social sebelum kontak sebenarnya terjadi.

Sumber : Theo Peeters

Posted in Uncategorized | Leave a comment